Welcome Greeting

Senin, 14 November 2011

Kereta Rangkaian Listrik Kelas Ekonomi

KRL (Kereta Rangkaian Listrik) mungkin sudah tak asing lagi di telinga para commuter jabodetabek. KRL pada saat ini  di bagi 2 yaitu KRL EKONOMI dan KRL COMMUTER LINE. Bagi yang berkecukupan dalam bidang finansial dapat menggunakan KRL COMMUTER LINE yang terdapat di JABODETABEK dengan fasilitas yang cukup nyaman (walau bekas jepang) tapi, dengan harga Rp.6000,-/perjalanan (Relasi BKS - JAKK) dan Rp.7000,- (Relasi JAKK - BOO) sekedar saran, bagi yang di depok khususnya di pondok cina, kalau menurut saya untuk ke arah jakarta lebih baik naik dari STA.Univ. Indonesia. tiket cuma Rp. 6000,-fasilitas yang di tawarkan oleh KRL COMMUTER LINE JABODETABEK yaitu, Penyejuk Ruangan, Pintu Otomatis, tempat duduk bukan terbuat dari plastik, pengamanan di setiap gerbongnya. Keadaan di KRL COMMUTER LINE JABODETABEK pun tidak terlalu bisisng pada saat jam jam tertentu. Hampir semua penumpang asik dengan gadget yang mereka miliki. mulai dari Blackberry, I-Phone. Tablet PC, dll. 

Beda halnya jika anda memiliki dana yang pas pasan yang hanya cukup untuk membeli tiket KRL EKONOMI. KRL ini menyediakan fasilitas yang kurang menurut saya. contoh, pintu sudah tidak tertutup secara otomatis, banyak pedangan, pengamen, dan pada jam jam tertentu KRL EKONOMI sangat padat. bahkan bisa dikatakan sebagai dendeng. hahahahaha. kembali ke masalah KRL EKONOMI. KRL dengan harga tiket Rp. 1500,- (Relasi BKS - JAKK) dan Rp. 2000,- (Relasi JAKK - BOO) sangat terjangkau bagi seluruh masyarakat. Namun, anda harus siap pasang badab kalau keadan kereta sedang penuh sesak dan sarat penumpang. Anda juga harus extra hati hati dengan barang barang bawaan anda jangan sampai berpindah tangan. Keadaan di KRL ini lumayan agak bising karena banyak pedangan yang saling bersautan serta pengamen yang menjual suaranya untuk memenuhi kebutuhan mereka di kota besar yang memang cukup tinggi. Ada satu yang membuat hati saya miris melihatnya yaitu seorang ibu yang membawa anaknya sambil menyapu gerbong kereta dan meminta uang untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Untuk sang ibu saya tidak pedulikan karena memang menjadi tugas orang tua untuk mencari nafkah. Yang saya khawatirkan yaitu anaknya yang di bawa untuk mencari uang. Saya tidak tahu kalau itu anak dia sendiri atau anak sewa-an, tapi melihat kondisi sang anak sangat kasihan sekali. Anak kecil yang seharusnya berada di rumah atau sedang bermain dengan teman teman sebayanya, kini harus berjalan di antara penumpang dengan keadaan dingin karena habis hujan. Saya miris melihat keadaan anak tersebut. Di negara yang di kata orang kaya dengan sumber daya alamnya tapi mengapa masih ada orang yang seperti itu? masih ada orang yang tidak mampu? menurut Undang - Undang bahwa Fakir miskin, anak terlantar sbb di rawat oleh negara. akan tetapi jika kita ingin memberi sedikit rezeki kita untuk mereka, kita di bayangi oleh peraturan yang menjelaskan bahwa jika kita memberi gelandangan, pengemis, dll akan di kenakan denda dll. serba salah memang. tapi semoga keadaan ini tidak terus berlanjut. 

hmm... KRL EKONOMI JAKK - BKS 7.38pm from Sta. Kemayoran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar